Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Program PNPM untuk Jalan di desa Cibening

PNPM adalah singkatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Biasanya Departemen
Pekerjaan Umum Provinsi yang mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur jalan raya
Provinsi atau Kabupaten bahkan Kecamatan sampai daerah kecil lainnya. Tetapi karena tidak
semua daerah memiliki anggaran yang cukup maka PNPM menjembatani antara pemerintah,
pihak swasta dan masyarakat.
Desa Cibening beruntung karena program PNPM masuk desa dan memperbaiki jalan yang
sedang rusak, mulai jalan masuk desa sampai batas perkebunan Goldteak. Dana yang
terhimpun dari pemerintah, pihak swasta yang salah satunya adalah PT Goldteak, serta swadana
dan swadaya masyarakat desa.

Panjang jalan yang diperbaiki kurang lebih empat kilo meter, saat ini sudah hampir selesai. Nanti
setelah perbaikan selesai, masyarakat bisa beraktivitas kembali. Untuk murid-murid SMP dan
SMA, mereka perlu waktu panjang untuk pergi sekolah atau kembali pulang karena mereka
tidak bisa naik kendaraan roda dua ke sekolah yang terletak di desa lain, mereka harus berjalan
kaki sampai ke jalan raya. Sejak jalan rusak, masyarakat juga kesulitan membawa kebutuhan
pokok sehari-hari, mereka harus membawa masuk barang-barang tersebut dengan motor.

Goldteak sangat menghargai para pekerja yang juga turut serta memberikan kontribusi waktu
dan tenaga untuk turut bergotong royong memperbaiki jalan desa.

 

 

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Listrik masuk desa Cibening

Setelah Indonesia menyatakan Kemerdekaan, Kantor Tenaga Listrik diambil alih oleh Indonesia
yang waktu itu dikuasai oleh Angkatan Bersenjata Jepang. Setelah Itu namanya menjadi
Perusahaan Listrik Negara atau PLN.

Walaupun Indonesia sudah merdeka selama 65 tahun, tetapi desa Cibening belum mendapatkan
listrik. Pemerintah Daerha Sukabumi tidak bisa memasang atau mengalirkan listrik ke desa
Cibening karena letaknya jauh dari jalan raya juga penduduknya tidak banyak, sehingga tidak
ekonomis.

Goldteak sudah berupaya beberapa kali berdiskusi dengan PLN setempat sejak Goldteak hadir
di sana tahun 2005, tetapi akhirnya tahun 2011 PLN setuju untuk memberikan listrik ke desa
Cibening.

Hampir enam tahun, Goldteak mengambil listrik dari desa tetangga dan memakai kabel telpon
untuk menerangi rumah pekerja di kebun. Tapi sekarang hampir semua keluarga di Cibening
sudah mendapatkan listrik. Beberapa diantara mereka memakai listrik untuk penerangan tapi
ada juga untuk usaha. Salah satu pekerja membeli lemari pendingin dan dia menjual es batu
untuk para tetangga. Ada juga yang membeli Televisi dan mereka menyewakan film atau mereka
berkumpul dan karaoke bersama.

Sekolah memakai listrik untuk memutar CD player pelajaran atau untuk memutar musik sambil
berolah raga, sedangkan Mesjid memakai listrik untuk pengeras suara pada saat beribadah.

Listrik telah mengubah Cibening menjadi desa yang hidup, semoga modernisasi bisa
membangun desa Cibening menjadi desa maju dan mandiri secara ekonomi, budaya dan
pendidikan.

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Perkebunan Goldteak

Harga kayu Jati naik — Jati akan stabil di masa datang, walaupun dalam situasi ekonomi yang
tidak menentu. Saat ini, ekonomi global tidak stabil, sehingga ada harapan dan kesempatan
untuk investasi jangka panjang.
Berinvestasi di pohon Jati adalah ideal ketika harganya terus meningkat! Perkebunan Jati
Goldteak adalah kesempatan berinvestasi yang ideal karena memiliki beberapa keuntungan;
Pohon-pohon yang ditanam oleh Goldteak akan menjaga dan menciptakan lingkungan hijau,
karena pohon-pohon keras seperti Jati, Mahoni, Akasia, Jabon memiliki akar yang kuat yang
bisa mengurangi dan menahan erosi juga menciptakan sumber-sumber air yang baru.
Perkebunan Goldteak akan menyeimbangkan ekosistem, penanaman pohon secara bertahap
dalam beberapa tahun dan mengikuti kebijakan perusahaan dengan menanam pohon lain
dan pohon buah sebanyak 20 %. Kebijakan ini bertujuan untuk menghindari perkebunan
sejenis atau monokultur yang ramah lingkungan serta membantu mengurangi biaya di enam
tahun pertama.
Goldteak tidak melakukan panen serentak tetapi secara bertahap sebanyak tiga kali. Pada
tahap pertama dan tahap kedua akan dilakukan penjarangan dan pada tahap kedua dilakukan
panen raya setelah pohon berumur 20 tahun. Penanaman dan penjarangan bertahap akan
mengurangi kerusakan lingkungan tetapi tetap menciptakan keuntungan bagi perusahaan.
Goldteak menciptakan pekerjaan bagi masyarakat setempat, tanpa harus meninggalkan desa
mereka bisa meningkatkan ekonomi keluarga dn komunitas desa.
Goldteak juga bersinergi dengan lembaga pendidikan dasar dengan memberikan beasiswa
dan mengajarkan kepada murid-murid tentang lingkungan dan kode etik bekerja. Program
“Menanam di sekolah dan membuat barang-barang kerajinan daur ulang” bisa membantu
mereka untuk mengumpulkan uang atau menabung untuk keperluan sekolah mereka.
Model Bisnis Goldteak dengan aspek lingkungan dan sosial sebenarnya bisa membantu untuk
mengurangi resiko yang terjadi di masa datang.

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Program Beasiswa untuk SD Cibeureum

Tahun ini Goldteak memberikan donasi kepada sekolah berupa buku-buku cerita, majalah

anak-anak, ensiklopedia dan buku panduan mengajar untuk guru. Pemberian ini bukan sekedar
sebuah proyek amal, tapi sebuah program untuk membantu murid-murid agar sukses di masa
depan.

Goldteak sudah menerapkan program bantuan ini di mana murid turut berpartisipasi di dalam
bidang usaha dan mereka bisa menghasilkan uang untuk membeli keperluan sekolah mereka,
Goldteak melihat bahwa segala biaya pembelajaran tersebut akan tertutupi ketika murid sudah
menghasilkan.

Goldteak juga membantu meningkatkan kemampuan guru dengan memberikan pelatihan belajar
mengajar.

Tahun ini, murid mengikuti kompetisi di Kecamatan dan membawa pulang banyak penghargaan,
suatu pencapaian yang luar biasa ketika Pemerintah Daerah Sukabumi menyatakan bahwa SD
Cibeureum adalah Sekolah Model’ karena perkembangan yang sangat bagus serta kerjasama
yang unik dengan perusahaan setempat.

Goldteak sangat bangga dengan komitmennya 3 P; People, Planet and Profit.

“Kesuksesan adalah kumpulan dari usaha-usaha kecil – yang berulang hari ke hari” (Robert Collier)

110917_Stacy_with _students_and_teachers_in_front_of_school

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Tunjangan Hari Raya

Nama-nama para pekerja di perkebunan :

Zaini Lutvi selaku Manager Lapangan.

Parid & Budi selaku Pengawas Perkebunan.

Pekerja Perkebunan:

Ganda bekerja di perkebunan Bumisari bersama dengan 20 pekerja lainnya yang bekerja di perkebunan Cibening, yaitu: Maman, Kudil, Caci, Bana (single), Oleh, Oni, Ater, Aji, Kusnadi, Ajat, Dede P (putra dari Parid & belum menikah)), Dede M (putra dari Majun & belum menikah), Adun, Kading, Heni, Deni, Jaji, Sidem, Majun, Andri (belum menikah).

Panen Buah-buahan :

Saat ini, beberapa pohon buah sedang berbuah tetapi tidak begitu produktif, pohon-pohon tersebut adalah: 2 pohon Mangga, 1 pohon Sawo yang baru saja berbuah untuk pertama kalinya, 2 pohon Leci dan beberapa pohon Jeruk. Berharap dimusim hujan yang akan datang, semua pohon-pohon buah akan berbuah. Meskipun buah-buahnya tidak banyak dan kualitasnya tidak terlalu bagus (mungkin masih mulai berbuah) tetapi dapat dijual.

kelenkeng_or_lychees_big

mangga_or_mango_big

sawo_or_sapodilla_fruit_big

Bonus Lebaran :

Tahun ini semua karyawan GoldTeak dan pekerja perkebunan menerima Bonus Lebaran (THR berasal dari singkatan Tunjangan Hari Raya = bonus sebesar 1 bulan gaji yang diberikan kepada umat yang beragama Islam, Cristian, Budhis, dan Hindu disetiap tahunnya).
Semua pekerja perkebunan menerima bonus lebaran dan gaji disaat yang bersamaan, hal itu membuat mereka sangat senang ketika menerimanya. Sebagai tradisi, mereka merayakan lebaran dengan keluarga dan saudara, sesekali mereka mengunjungi saudara yang tinggal di desa yang berbeda atau saudara mereka mengunjungi mereka. Sebagian besar mereka menggunakan uang mereka untuk membeli pakaian baru dan membuat makanan yang enak dan kue, tetapi hal yang paling penting adalah ketika lebaran Idul Fitri mereka harus membayar “zakat” (sedekah) 2,5 liter beras (tua, muda, kaya, miskin, laki-laki atau perempuan muslim) atau dapat diganti dengan uang (1 liter beras sekitar Rp 6.000 dan setiap orang memberikan beras 2,5 liter atau setara dengan uang Rp 15.000. Jadi jika pekerja kebun memiliki 2 anak, ia harus membayar Rp 60.000), mereka memberikan beras atau uang ke masjid kemudian masjid akan mengumpulkan dan mendistribusikan ke orang miskin 1 hari sebelum lebaran Idul Fitri).

dewi_and_zaini-gave_THR_Lebaran_big

Hal baru di perkebunan Goldteak :

Lokasi desa Cibening menuruni bukit dan perkebunan GoldTeak berada di atas bukit, daerah ini tidak memiliki persediaan air yang cukup selama musim panas dan sejak GoldTeak membuka daerah tersebut, air merupakan suatu masalah, pohon-pohon hanya mendapat air dari air hujan dan 2 mata air yang memiliki sedikit air. Tentu, ketika lahan kering ditanami dengan pohon-pohon, perlahan-lahan pohon akan menjaga air dari hujan. Hal ini tidak mudah untuk memberi informasi atau mendidik penduduk desa untuk mendapatkan air di samping hujan dan mata air, namun beberapa dari pekerja perkebunan berusaha untuk membuat penampungan air di dalam perkebunan. Setelah menggali 6 meter, Parid, Budi dan Kusnadi menemukan sumber air dan mereka berhenti menggali setelah berada di kedalaman 8 meter setelah menemukan banyak air. Pekerjaan ini memberikan motifasi bagi para pekerja perkebunan untuk percaya bahwa ada air di perkebunan dan berharap bisa memberi contoh ke desa lain mengenai pentingnya menanam pohon.

water_spring1_for_drinking_water_big

8meter_deep_well_big

small_jetpump_big

water_spring2_for_drinking_water_big

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Pohon Tumbuh Sehat

Setiap hari, satu atau dua pekerja mengecek keadaan pohon-pohon, mereka memotong rumput liar yang terdapat di sekitar pepohonan dan memastikan semua pohon-pohon mendapatkan pencahayaan matahari dan nutrisi yang cukup (seperti yang diketahui rumput liar mengambil nutrisi tanah).

110618_Cleaning_Grass_Around_The_Border_for_Protect_from_Fire

Semua pohon-pohon mendapatkan pencahayaan dan air yang cukup, pohon-pohon memiliki diameter batang yang besar dan daun yang lebar.

110618_Akasia_Trees

110618_Teaks_at_The_Hill_Near_Akasia_Trees

110620_Mahagony_Trees

110618_Guardians_at_Hill

110620_Guardians_Making_The_Terraces

Setiap bulan akan tumbuh tunas baru dan batangnya akan tumbuh tinggi dan besar.

110620_Motor_Track_to_The_Hill

110620_Teaks_Near_Majun_House

Saat ini, desa Cibening sudah mulai berkembang maju, bukan hanya secara perekonomian, sosial dan not only the economic, social, dan keagamaan saja; tetapi secara pendidikan mereka sudah mulai maju.

110620_Teaks_Upside_Road_to_House_1

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Kebun Jati di Cibening

Mengawasi dan mengatur kebun Jati sangatlah menantang, khususnya untuk pemeliharaan
yang harus dilakukan setiap hari. Para pekerja harus menyiangi rumput, memberi pupuk dan
memeriksa kondisi pohon, memangkas cabang, membuat jalan setapak serta mengukur
diameter pohon juga menyingkirkan daun kering di musim panas. Manajer kebun harus
memastikan bahwa semua dilaksanakan dengan teratur. Setelah tahun pertama dan ke-dua
kita bisa melihat hasil pekerjaan itu, pohon Jati tumbuh dengan subur dan bukit kelihatan
lebih hijau.

Kehidupan di desa Cibening terasa seimbang, ketika pohon Jati tumbuh besar, kehidupan di
desa Cibening juga beranjak maju. Sejak Goldteak melaksanakan program Kewajiban
Perusahaan untuk Masyarakat (CSR), bukan saja para pekerja kebun dan keluarganya yang
menerima keuntungan dan manfaat tapi juga masyarakat sekolah. Beberapa pekerja kebun
menanam sayuran dan memelihara ayam, bebek dan kambing. Guru Sekolah Dasar
mengajarkan kepada murid-murid bagaimana menanam sayuran di halaman sekolah ketika
Goldteak memberikan bibit sayuran (terong, bayam dan tomat). Dalam dua
bulan ini, para murid sedang memanen sayuran tersebut. Sayur-sayur itu dijual kepada para
orang tua murid dan hasilnya mereka simpan. Setelah panen selesai, para murid mencoba
sendiri bagaimana menanam bibit sayur itu di halaman sekolah.

Kalau kita perhatikan wajah-wajah para murid beberapa tahun yang lalu, wajah-wajah
mereka saat ini kelihatan lebih gembira. Saat ini mereka banyak mengerjakan kegiatan
disamping kegiatan tetap di sekolah. Mereka juga masih menyisihkan waktu untuk membaca
buku yang diberikan oleh Goldteak, menggambar dan melukis, bertanam sayuran atau
membantu orang tua di rumah memelihara ayam, bebek atau kambing.
Ketika kita membicarakan murid, artinya kita sedang membicarakan murid-murid SD
Cibeureum di desa Cibening. Mulai tahun ini anak-anak yang berumur 6 tahun ke atas boleh
masuk Sekolah Dasar, sebelumnya mereka harus berumur tujuh tahun untuk mulai belajar di
SD. Untuk balita (bayi sampai lima tahun) mereka harus tinggal di rumah dengan ibu mereka
sampai mereka berumur enam atau tujuh tahun untuk dapat masuk SD. Mrid-murid SD yang
sudah menamatkan sekolah bisa melanjutkan pendidikan mereka ke SMP (Sekolah Menengah
pertama) di desa lain karena di desa Cibening belum tersedia pendidikan lanjutan.

Tahun ini anak laki-laki Parid, Amar Ani berusia 17 tahun, dia baru menyelesaikan Sekolah
Dasar. Dia penyandang tuna daksa (tanpa kaki dan tangan) sejak lahir. Tentunya dia
mempertanyakan bagaimana masa depannya, karena teman-temannya yang seumur sudah
menyelesaikan Sekolah Menengah Atas. Kedua orang tuanya serta saudara-saudaranya
memperlakukan dia dengan wajar. Ketika Parid yang memiliki delapan orang anak harus
mengirim Amar ke sekolah khusus tentunya bukan hal yang mudah, karena sekolah untuk anak-
anak difabel tentunya tidak murah, terlebih desa Cibening atau desa lainnya di Sukabumi tidak
ada sekolah khusus untuk anak-anak difabel.
Tetapi walaupun demikian , mereka tidak pernah menyerah untuk memberikan pendidikan
formal. Kalau Amar disekolahkan di sekolah formal maka dia perlu kaki dan tangan palsu untuk
mengikuti semua kegiatan sekolah. Parid memerlukan donatur yang bisa membantu Amar
untuk mendapatkan kaki dan tangan palsu, dia mengirim surat kepada pegawai Petrolink atau
siapa saja yang membaca surat ini mungkin ada yang bersedia membantunya.

 

 

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Tandu Darurat

Bantuan tenda darurat, Kasa mengalami kekurangan cairan tubuh dan dia harus dibawa ke
Rumah Sakit. Dokter menyarankan dia untuk beristirahat di tempat tidur dan tidak boleh
berjalan. Waktu dia sakit dan teman-temannya harus membawanya ke Rumah Sakit dengan alat
bantu darurat yaitu tandu dari kain sarung dengan batang bambu dan membawanya berjalan
kaki sejauh dua kilometer dari desa Cibening ke jalan raya.

 

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Pohon Buah

Anak-anak desa Cibening sekali mengejar dan ikut di mobil Zaini (manajer kebun). Kalau
berjalan kaki dari desa ke jalan raya cukup jauh dan jarak itu yang ditempuh anak-anak yang
bersekolah di SMP. Beruntungnya hari ini cerah dan jalan kering, karena kalau hujan turun, jalan
itu akan berubah menjadi kubangan lumpur tanah merah.

Tanaman Goldteak yang utama adalah pohon Jati, tetapi untuk alasan lingkungan maka
ditanamlah pohon buah-buahan beberapa persen dari luas lahan. Pohon buah yang ditanam
antara lain, Jeruk, Durian, Jambu Bol, seperti yang terlihat di photo. Pohon buah lebih cepat
menghasilkan dibandingkan pohon Jati, sehingga bisa menambah penghasilan Goldteak untuk
mengurangi biaya kebun dalam jangka waktu yang panjang.

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Pekerja Kebun

Para pekerja kebun sedang beristirahat setelah membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh
diantara pohon-pohon Jati. Kami selalu berusaha melenyapkan rumput-rumput itu secara alami
yaitu dengan memotong/memangkasnya secara manual, tetapi ketika musim hujan tiba, rumput
akan tumbuh lebih cepat dan kita harus tetap memangkasnya.

Budi, salah seorang pengawas, istrinya melahirkan seorang bayi perempuan yang mungil. Kini
keluarga Goldteak menjadi lebih besar…sebuah keyakinan akan tanda-tanda kebaikan.

Metric conversion

 

[ezfc name=’New form2′ /]

[ezfc name=’New form3′ /]

[ezfc name=’New form4′ /]

×