Categories
Pengembangan GoldTeak

Musim Hujan di Desa Cibening

Musim panas sudah berakhir di bulan November dan sekarang sudah mulai musim hujan. Hampir setiap hari turun hujan, pagi hari, siang atau malam, kadang-kadang sebentar bisa juga lama sepanjang hari atau sepanjang malam.

Saat ini jalan menuju sekolah hampir semua sudah dibuat dari semen, tetapi apabila musim hujan, jalan semen cepat rusak, retak atau hancur.

Murid-murid yang tidak tinggal dekat sekolah akan berjalan ke sekolah di bawah hujan, hampir semua murid tidak punya payung atau jas hujan, biasanya mereka memakai pelindung hujan dari daun pisang atau daun talas.

Hujan tidak membuat murid-murd malas ke sekolah, karena mereka tahu kalau di sekolah mereka bisa belajar, bermain dan membaca buku-buku cerita pemberian dari PT Goldteak.

Categories
Pengembangan GoldTeak

Kuis Bersama Murid

Banyak cara membuat para murid bersemangat untuk pergi ke sekolah, guru selalu mencari cara agar pelajaran menjadi menarik dan murid tidak merasa bosan berada di sekolah.

Beberapa murid ada yang merasa enggan pergi ke sekolah apabila mereka belum siap menghadapi tes atau ulangan. Rasa jenuh dan bosan juga bisa membuat murid enggan pergi ke sekolah.

Untuk murid-murid SD Cibeureum hal itu jarang sekali terjadi, mereka setiap hari bersemangat pergi ke sekolah. Karena keterbatasan jumlah guru, mereka membuat modul belajar mandiri agar para murid bisa belajar sendiri atau berkelompok ketika guru tidak hadir di kelas mereka.

Buku-buku yang diberikan oleh Goldteak sangatlah membantu para murid, mereka bisa mengisi kegiatan belajar mandiri dengan mengerjakan proyek percobaan yang bersifat pengetahuan atau sosial.

Untuk menambah semangat para murid, Goldteak mengirim ibu Dewi ke SD Cibeureum. Kegiatan yang sering dilakukan adalah mendongeng, bercerita kembali atau memberikan kuis. Murid-murid sangat antusias mengikuti kuis, karena bagi pemenang akan diberikan hadiah hiburan; permen, biskuit, buku tulis, pensil warna atau sedikit uang saku.

Categories
Pengembangan GoldTeak

Buku untuk Pengetahuan

Thomas Jefferson mengatakan “Saya tidak bisa hidup tanpa buku”. Kebanyakan kota besar memiliki perpustakaan dan toko-toko buku, anak-anak dan orang dewasa selalu membaca buku di setiap kesempatan. Perpustakaan dan toko buku selalu ramai, setiap hari orang selalu mencari buku untuk urusan pekerjaan, sekolah, hobi atau menambah pengetahuan serta hiburan.

Di kota kecil seperti Kecamatan Bantargadung, toko buku tidak tersedia, apalagi perpustakaan. Murid-murid SD Cibeureum di desa Cibening setiap tahun ajaran baru menerima buku dari pemerintah, hanya buku pelajaran saja, tidak ada buku-buku tambahan seperti buku cerita atau buku pengetahuan umum.

Setiap bulan, PT Goldteak selalu menyumbang buku-buku cerita dan buku-buku pengetahuan umum khususnya untuk menambah wawasan para murid, seperti pengetahuan budaya, sosial & agama.
Dengan membaca buku para murid bisa menjelajah dunia pengetahuan tanpa batas.

Categories
Pengembangan GoldTeak

Banyak Buku untuk Murid

Setiap bulan Goldteak menyediakan dana untuk program CSR, sebagian besar dipakai untuk membeli buku-buku cerita, ensiklopedia pelajar, buku-buku pengetahuan alam sosial. Jumlahnya sudah tidak terhitung karena program ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2009.

Para murid sangat senang dengan buku-buku pemberian Goldteak, karena mereka tidak pernah pergi ke toko buku atau ke perpustakaan, karena Sukabumi tidak punya Perpustakaan Nasional yang bisa didatangi oleh masyarakat khususnya para murid sekolah.

Walaupun setiap bulan buku yang diberikan tidak banyak, para murid biasanya saling bergantian membac. Buku-buku itu untuk anak-anak usia sekolah dasar dan bersifat umum.

“Begitu kamu belajar membaca, kamu akan selamanya bebas” (Frederick Douglass)

Categories
Pengembangan GoldTeak

Murid Kelas Satu

Tahun ini SD Cibeureum menerima murid baru untuk kelas satu sebanyak tujuh orang, tiga anak perempuan dan empat anak laki-laki. Umur mereka enam dan tujuh tahun. Desa Cibening tidak punya Taman Kanak-Kanak, mereka langsung belajar di Sekolah Dasar.

Tugas guru kelas satu sedikit lebih berat dibandingkan guru kelas dua, karena guru harus mengenalkan angka dan huruf diwaktu bersamaan. Belajar menulis dan menggambar adalah tantangan yang berbeda, murid-murid hanya tergantung dengan pelajaran yang diberikan oleh sekolah, biasanya orang tua hanya menemani anak-anak mereka belajar.

Sebelum mereka bersekolah di SD Cibeureum, mereka biasanya ikut dengan saudara mereka, membaca buku cerita di teras sekolah. Bagi mereka, buku cerita itu menarik, banyak cerita berbedayang bisa membuat mereka gembira. Membaca buku dan pergi ke sekolah untuk bertemu teman adalah hal yang paling menarik bagi murid-murid kelas satu.

Categories
Pengembangan GoldTeak

Murid Baru SD Cibeureum

Tahun ajaran baru sudah tiba, murid kelas enam berjumlah 15 orang sudah melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama. Untuk murid kelas satu yang baru, tahun ini sekolah menerima tujuh orang anak berusia enam atau tujuh tahun. Tiga anak perempuan dan empat anak laki-laki.

Hampir tidak ada uang yang dikeluarkan oleh orang tua murid untuk biaya sekolah, karena selain program pemerintah yang membebaskan murid-murid dari segala biaya, pemerintah juga memberi bantuan siswa miskin melalui Kartu Indonesia Pintar. Untuk murid SD mendapat Rp 450,000 per tahun dan bisa dimanfaatkan untuk membeli pakaian seragam, tas & sepatu sekolah.

Untuk buku-buku pelajaran, pemerintah sudah menyediakan dan mengirim melalui Pemerintah Daerah secara berkala . Orang tua murid hanya perlu membeli alat tulis sekolah saja.
Walaupun murid kelas satu tidak belajar di Taman Kanak-Kanak, tetapi mereka sudah sering bermain ke SD Cibeureum, khususnya ketika mereka ikut mendengarkan murid-murid yang sedang membanca buku cerita pemberian dari Goldteak di teras sekolah.

(Gambar: kelas satu s/d kelas enam)

Categories
Pengembangan GoldTeak

Murid Kelas Enam

Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan sekolah hanya untuk beberapa mata pelajaran tertentu saja; Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Ujian Nasional tahun ini akan berlansung selama tiga hari, tanggal 22, 23, 24 April 2019.
Perlu diketahui bahwa ujian yg diadakan di sekolah ada bermacam-macam seperti Ujian Nasional (UN), atau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
Sekolah-sekolah yg sudah maju & memenuhi syarat bisa melaksanakan UNBK & USBN, tetapi untuk sekolah yang belum maju bisa mengikuti UN & USBN.
Para murid mengikuti banyak kegiatan untuk menyiapkan ujian, selain persiapan materi, mereka juga harus menyiapkan diri secara fisik dan mental.
Pengumuman kelulusan tanggal 12 Juni 2019, kelulusan adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh para siswa yang sudah bersekolah selama enam tahun. Dan mereka sudah tidak sabar untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, Sekolah Menengah Pertama atau sekolah yang sederajat.

Categories
Pengembangan GoldTeak

Anak-anak dari Desa Cibening

Dunia anak-anak tidak pernah keluar dari dunia bermain dan belajar. Dimanapun mereka selalu diramaikan dengan aktivitas bermain atau belajar.
Anak-anak desa Cibening sebagian besar masih mengalami kehidupan mereka yang normal yaitu bermain dan belajar. Hampir semua anak-anak balita dan usia sebelum masuk sekolah dasar, mereka hanya bermain saja, karena di desa ini tidak ada Taman Kanak- Kanak atau taman bermain. Mereka langsung masuk ke sekolah dasar.
Tugas guru kelas satu cukup berat, karena selain mengenalkan dunia sekolah mereka juga harus mengatasi masalah sosial dan lingkungan.
Goldteak banyak menyumbang buku-buku bacaan untuk anak-anak yang baru mengenal dunia sekolah atau yang baru mulai belajar mengenal angka dan abjad.
Sepanjang anak-anak masih berada di lingkungan pendidikan, baik di rumah maupun di sekolah, mereka pasti bisa menemukan dunia baru mereka yang penuh keceriaan.

Categories
Pengembangan GoldTeak

Sedikit Guru di SD Cibeureum

SD Cibeureum adalah sekolah dasar negeri, bangunan sekolah milik negara, fasilitas belajar dan mengajar disediakan oleh pemerintah dan guru-guru yang mengajar juga pegawai negeri.
Sejak sepuluh tahun terakhir, SD Cibeureum kekurangan tenaga pengajar/guru sehingga pemerintah mengirim tenaga pengajar yang bukan pegawai negeri, merekatenaga honorer.
Saat ini selain Kepala Sekolah, ada satu guru yang pegawai negeri yaitu pak Asep, sedangkan ibu Nina dan pak Heri adalah tenaga honorer yang belum diangkat menjadi pegawai negeri.
Tugas mereka hampir sama, kecuali pak Asep memiliki tugas tambahan, yaitu mengikuti pelatihan wajib yang diadakan oleh pemerintah dan setelah itu akan dia bagikan kepada kedua guru honorer itu.
Besar harapan murid dan orangtua murid agar pemerintah segera memberikan guru tambahan untuk SD Cibeureum, sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan dengan semestinya.

Categories
Pengembangan GoldTeak

Lebih Banyak Buku untuk Murid

Awal tahun murid-murid kelas enam sudah mulai sibuk mempersiapkan ujian nasional. Mereka belajar di sekolah juga belajar di rumah. Mereka sudah mengurangi waktu bermain, kalaupun mereka berkumpul biasanya mereka belajar bersama.
Tahun ini sedikit sulit buat mereka, karena salah seorang guru, ibu Ilo, pindah ke Cianjur untuk mengajar di salah satu Sekolah Dasar di sana.
Saat ini jumlah guru yang mengajar di SD Cibeureum hanya ada tiga; pak Asep, pak Heri dan ibu Nina. Mereka bertiga harus mengajar untuk enam kelas. Kesibukan luar biasa untuk ketiga guru itu, mereka harus mengajar dua kelas setiap hari.
Apabila ada guru yang harus pergi dinas, maka hanya dua orang guru yang mengajar mereka. Murid-murid harus belajar mandiri agar tidak tertinggal pelajaran dan membuat pekerjaan para guru tidak terlalu berat.
Di sebagian waktu yang kosong sambil menunggu giliran belajar dengan guru, murid-murid membaca buku-buku pengetahuan dan buku-buku cerita di teras sekolah.

Metric conversion

 

[ezfc name=’New form2′ /]

[ezfc name=’New form3′ /]

[ezfc name=’New form4′ /]

×