Akhir September, udara sangat panas dengan angin yang kencang. Walaupun hujan baru tiga
kali tetapi sudah membantu tanah yang sudah kering. Warga desa Cibening menampung air
hujan di ember atau jerigen, mata air sudah mulai terisi. Diharapkan air hujan ini bisa bertahan
sampai musim hujan berikutnya.
Untuk pohon Jati, air hujan bisa baik bisa buruk. Baik karena pohon mendapatkan air dan
membuat pohon tumbuh dengan baik, tetapi air hujan juga bisa menjadi masalah, ulat dan hama
lainnya akan menyerang pohon-pohon muda. Untungnya, pekerja sudah mempersiapkan
insektisida untuk membasmi hama, dalam waktu tiga hari biasanya hama akan lenyap. Di musim
panas, penyakit Jati yang biasa menyerang adalah hama yang menyerang pucuk pohon yang
menyebabkan pucuk layu dan pohon menjadi mati. Sebelum pohon mati, pucuk harus cepat
dipotong agar pucuk baru tumbuh kembali. Hujan membuat pohon tumbuh cepat dan cabang
baru muncul, untuk membuat batang besat maka cabang-cabang harus dipangkas.
Pohon Jati akan tumbuh dengan baik tanpa pupuk tetapi hasilnya tidak maksimal, untuk kayu
komersil, pohon harus dirawat dan dipelihara dengan hati-hati, pemberian pupuk, insektisida,
fungisida dan pemangkasan cabang harus dikerjakan secara berkala. Pohon akan tumbuh cepat,
batang menjadi besar dan kualitas kayu terbaik, artinya harga kayu akan mahal.