Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Pohon Buah

Anak-anak desa Cibening sekali mengejar dan ikut di mobil Zaini (manajer kebun). Kalau
berjalan kaki dari desa ke jalan raya cukup jauh dan jarak itu yang ditempuh anak-anak yang
bersekolah di SMP. Beruntungnya hari ini cerah dan jalan kering, karena kalau hujan turun, jalan
itu akan berubah menjadi kubangan lumpur tanah merah.

Tanaman Goldteak yang utama adalah pohon Jati, tetapi untuk alasan lingkungan maka
ditanamlah pohon buah-buahan beberapa persen dari luas lahan. Pohon buah yang ditanam
antara lain, Jeruk, Durian, Jambu Bol, seperti yang terlihat di photo. Pohon buah lebih cepat
menghasilkan dibandingkan pohon Jati, sehingga bisa menambah penghasilan Goldteak untuk
mengurangi biaya kebun dalam jangka waktu yang panjang.

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Pekerja Kebun

Para pekerja kebun sedang beristirahat setelah membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh
diantara pohon-pohon Jati. Kami selalu berusaha melenyapkan rumput-rumput itu secara alami
yaitu dengan memotong/memangkasnya secara manual, tetapi ketika musim hujan tiba, rumput
akan tumbuh lebih cepat dan kita harus tetap memangkasnya.

Budi, salah seorang pengawas, istrinya melahirkan seorang bayi perempuan yang mungil. Kini
keluarga Goldteak menjadi lebih besar…sebuah keyakinan akan tanda-tanda kebaikan.

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Kambing pak Parid

Sebuah peristiwa yang membahagiakan! Kelahiran anak-anak kambing. Untuk orang yang
hidup di perkotaan, hal ini sangatlah “lucu” dan menyenangkan, akan tetapi, untuk para pekerja
kebun, hal ini adalah penambah penghasilan untuk bertahan…. Setiap kelahiran anak-anak
kambing, Parid pengawas kebun, mendapat setengah sebagai upah memelihara anak-anak
kambing saya itu.
Semua pekerja kebun mendapatkan upah minimum, mereka disediakan tempat tinggal dan
biaya pengobatan. Hal ini sangat berarti untuk mereka, karena 6 tahun yang lalu, 23 keluarga
tidak memiliki masa depan untuk keluarga mereka karena tidak punya pekerjaan.
Kami mendorong para pekerja dan penduduk desa untuk membuka usaha rumahan, dan yang
lebih penting, para pekerja bisa membantu keluarganya sendiri. Ketika Lebaran tiba, sebagai
hadiah kami berikan kambing atau bibit sayuran yang bisa ditanam diantara pohon-pohon besar
atau di pekarangan rumah mereka.
Tapi yang mengagumkan adalah Parid bisa mengajak dan membimbing pekerja lainnya dengan
memberi contoh untuk menabung supaya bisa membeli anak ayam, anak kambing, kelinci yang
bisa mereka jual setelah besar. Untuk orang kota mungkin biasa mencari tambahan pendapatan,
tetapi untuk mereka memiliki banyak ternak menandakan mereka “cukup mampu”. Perubahan
ini menyebar kepada orang-orang desa yang berkaitan dengan usaha mereka, seperti jasa
transportasi pada saat mereka perlu membawa hasil panen atau warung-warung yang
menyediakan kebutuhan harian mereka.
Perubahan itu tidak terjadi dalam semalam, tetapi setiap kali kunjungan saya memperhatikan
adanya peningkatan dalam kehidupan mereka.

 

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Tumpang Sari

Daun baru dan rumput tumbuh subur di musim hujan. Para pekerja kebun harus memangkas
rumput lebih sering karena kalau rumput dibiarkan tumbuh, pohon-pohon tidak akan menerima
cukup nutrisi dari tanah. Pucuk pohon akan terbuka dan tumbuh daun-daun muda akan
menyerap sinar matahari dan air hujan. Untuk pohon yang masih muda, sinar matahari dan air
hujan sangatlah penting untuk membantu pertumbuhan.

Pekerja kebun juga diberi semangat untuk menanam tanaman tumpang sari yang mereka
butuhkan untuk keperluan sehari-hari. Tanaman tertentu yang tumbuh subur di sela-sela pohon
bisa memberikan nutrisi kepada pohon-pohon. Tanaman itu seperti tanaman kacang tanah,
kacang hijau, ubi dan padi.

Para pekerja dan keluarga mereka merayakan Lebaran Haji di kebun. Idul Adha atau Lebaran
Haji sering disebut Hari Raya Kurban, Hari Raya yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh
dunia untuk memperingati keikhlasan nabi Ibrahim untuk mengurbankan anaknya, Ismail,
sebagai kepatuhannya kepada Tuhan, tetapi ketika akan dilaksanakan Tuhan mengganti anaknya
dengan seekor kambing jantan.

Hari Raya sebenarnya juga adalah waktu berkumpulnya keluarga, teman, kemampuan untuk
berkurban dan berbagi. Hewan kurban itu yang biasa disembelih adalah sapi jantan, kambing
jantan, domba atau unta jantan, setelah dibersihkan lalu dipotong dan dibagi rata. Seseorang
atau keluarga yang berkurban mendapat bagian sepertiga, pertiga lainnya dibagikan kepada
tetangga dan sanak famili yang terdekat, sepertiga sisanya dibagikan kepada fakir miskin
sebagai hadiah.

Zaini, manajer kebun, memberi dua ekor kambing kurban, kali ini setiap pekerja kebun
mendapat dua kg. Selain memberi kambing, dia juga memberi sumbangan untuk Sekolah
Madrasah, karena sekolah sudah hampir selesai pembangunannya.

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Lebaran Idul Adha

Keluarga pekerja Goldteak merayakan lebaran Idul Adha atau lebaran Haji seperti juga
keluarga Muslim di seluruh dunia. Tahun ini mereka menerima sumbangan dari Zaini dua ekor
kambing, mereka akan melaksanakan kurban di tanah kosong dan masing-masing akan
mendapatkan 2 kg daging.

Penanaman kembali pohon Akasia dan Mahoni yang terbakar telah dimulai dan perlu satu atau
dua minggu waktunya. Penanaman sebaiknya dilaksanakan waktu musim penghujan, jadi
pohon bisa tumbuh kuat dan mampu bertahan di musim panas pertama.

Beberapa pekerja kebun memotong rumput-rumput liar disekeliling pohon. Pohon buah mulai
nampak berbuah.

Musim hujan biasanya identik dengan batuk dan flu, di masyarakat desa Cibening hal itu tidak
berlaku, karena mereka mempunyai cara teradisional untuk menangkal penyakit dengan ramuan
herbal, mereka minum air jahe yang biasa mereka campur dengan the atau kopi dan lebih
banyak bawang putih di masakan mereka. Tetapi untuk pekerja kebun, Goldteak menyediakan
obat-obat ringan untuk penyakit-penyakit ringan, selain itu program yang baru adalah
mengundang petugas kesehatan untuk berkunjung ke desa Cibening untuk memberikan
pelayanan kekesehatan ke warga desa.

Semua pekerja kebun merasa senang ketika mereka menerima gaji bulanan, untuk mereka gaji
sangatlah penting, karena mereka bisa membeli beras, untuk kebutuhan sekolah anak-anak atau
membeli bibit sayuran. Dan untuk pekerja kebun yang masih muda, mereka belajar menabung
untuk membeli anak ayam, anak kambing atau bahkan membeli sepeda motor.

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Perbaikan Jalan

Hujan yang terus-menerus membuat kondisi jalan di desa Cibening berubah menjadi kubangan
lumpur. Hal ini membuat sulit untuk pejalan kaki, motor dan mobil yang melintas jalan. Tidak
sedikit mobil yang menuju desa Cibening terhenti dan terjebak di lumpur sehingga perlu
pertolongan warga desa untuk menarik dan mengangkat mobil. Biasanya warga desa
memakai motor untuk masuk atau keluar desa, tetapi mereka juga harus sangat hati-hati kalau
tidak mau jatuh.
Pemandangan ini sudah biasa terjadi di desa-desa terpencil di Indonesia. Pemerintah mempunyai
program untuk perbaikan jalan, sayangnya tidak semua desa beruntung mendapatkan bantuan
pemerintah ini.
Apabila hal ini terjadi maka warga akan melakukan program Swadana & Swadaya untuk
mengatasi kerusakan jalan. Swadana artinya warga mengumpulkan dana pribadi dan mereka
sendiri menjadi relawan memperbaiki jalan bersama-sama dengan warga lainnya. Dari dana
yang terkumpul mereka bisa membeli aspal atau semen, untuk batu mereka bisa mengambil dari
dasar sungai.

Warga desa Cibening juga akan melakukan hal yang sama untuk menyelesaikan pembangunan
sekolah Madrasah.

Hujan turun hampir tiap hari di kebun, untuk melindungi pohon-pohon dari serangan ulat dan
jamur, para pekerja menyemprotkan insektisida dan fungisida. Goldteak lebih suka membatasi
jumlah insektisida atau fungisida dan lebih memilih cara alami untuk membasmi hama, agar
tanaman tidak menderita.
Goldteak juga mengukur pertumbuhan pohon dengan seksama untuk memudahkan pengelolaan
kebun di masa depan dengan cara yang efektif. Para pekerja mengukur dengan acuan “ control
group” dan dengan cara acak setiap bulannya.

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Musim Kemarau

Lingkungan yang tandus dan tanah yang ditutupi daun kering bak karpet coklat….menandakan musim Kemarau berakhir.
Pemandangan indah ini masih menyimpan kesedihan, sekilas sinar matahari nampak diantara cabang dan ranting pohon
sebelum musim hujan tiba, dan keindahan alam lainnya muncul.

Para pekerja kebun bekerja membersihkan daun-daun kering agar terhindar dari bahaya kebakaran, mereka mengumpulkan
daun-daun kering itu dan mereka olah menjadi kompos yang akan dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman buah.

Dari jalan Cibening kita bisa melihat pemandangan perkebunan Goldteak. Dari kejauhan, nampak dari belakang Juliet,
Jon dan Mark, perbukitan sudah tertutup oleh pohon Jati yang sudah berumur dua tahun.

 

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Serangan Hama

Pohon Jati yang sudah berumur dua setengah tahun nampak sehat dan kuat, pohon-pohon itu sudah melewati
masa kritis pertumbuhan. Ketebalan batang sudah membesar, sebagaimana di tahun pertama pohon-pohon
biasanya tumbuh meninggi. Karena pohon-pohon itu sudah cukup tinggi maka hama penggerek sudah tidak
menyerang lagi. Hama penggerek itu hanya tertarik dan menyerang pohon-pohon muda di bawah dua tahun.

Sepanjang musim hujan rumput akan tumbuh lebih cepat, sehingga para pekerja kebun harus bekerja lebih
keras. Ketika mereka sudah membersihkan 40 ha sampai ujung, mereka akan kembali ke tempat semula karena
rumput di sana sudah mulai tinggi lagi.

Categories
Bumisari Kunjungan Lapangan

Kompos dari Daun Kering

Lahan kebun di Bumisari hanya 2,6 ha, letaknya tidak jauh dari kebun Cibening. Kebun di
Bumisari adalah proyek pertama dan merupakan inspirasi untuk Konsep 3 P; Orang, Planet dan
Keuntungan.

Pohon Jati saat ini sedang bertumbuh dan memerlukan air karena cuaca musim Kemarau yang
sangat panas.

Pohon yang berada di bukit nampak sehat. Rian, pekerja kebun Bumisari, memotong rumput
dan membersihkan kebun ari daun kering, biasanya daun kering itu dikumpulkan dan dibuat
kompos dan akan dikembalikan menjadi pupuk untuk pohon Jati. Goldteak memutuskan
bagaimana cara terbaik untuk menjadikan compos sebagai pupuk dan nutrisi pohon Jati.

Rian sedang mengukurkembali dan memberi nomor pohon-pohon yang ditandai sebagai pohon
pilihan utnuk mengukur perkembangan pohon pertahun. Perkembangan pembesaran batang
atau diameter akan tercatat di dalam tabel lingkar pertumbuhan.
Di tahun pertama, tidak pernah terpikirkan akan perlunya penjaga kebun untuk menjaga dan
merawat pohon, Tetapi di tahun kedua, mulailah terpikirkan bahwa perlu pekerja kebun yang
digaji setiap bulan untuk merawat dan menjaga pohon Jati, walaupun di waktu yang panjang, hal
ini menjadi biaya tambahan.

Membandingkan kebun Goldteak dan kebun Jati disebelahnya, dimana kebun itu tidak dirawat
an tidak dijaga pohon-pohonnya tidak semua hidup dan batangnya kecil-kecil.

Rian adalaj pekerja tetap di kebun Goldteak, di Bumisari, dia tinggal di kebun dengan
keluarganya, istri dan satu anak. Di waktu luangnya, dia menanam singkong dan sayuran di
sekitar rumahnya.

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Daun Muda

Daun muda mulai bermunculan karena musim hujan sudah mulai. Hujan juga menyuburkan ilalang yang
mengambil banyak nutrisi pohon Jati. Goldteak berusaha dengan segala upaya untuk membersihkan
rumput itu, baik dengan parang atau dengan bahan kimia untuk membasmi rumput dan tanaman liar ini.

Goldteak sebenarnya bukan hanya tentang Jati, tetapi juga menanam pohon buah sebagai penyeimbang
lingkungan juga untuk mengurangi biaya perawatan pohon Jati. Durian, Mangga juga kelihatan sehat
setelah diberi pupuk kandang. Tahun depan, diharapkan Goldteak bisa menjual hasil panen buah.

 

Metric conversion

 

[ezfc name=’New form2′ /]

[ezfc name=’New form3′ /]

[ezfc name=’New form4′ /]

×