SD Cibeureum tidak mempunyai halaman yang luas, murid-murid bermain dan berolah raga di halaman yang sama. Mereka melakukan bergantian, berolah raga dengan guru atau bermain Sepak Bola, Sepak Takraw atau Voli, di waktu sekolah atau di luar waktu sekolah.
Hampir setiap hari murid-murid dan anak-anak desa Cibening lainnya bermain bersama. Karena itu bola-bola yang diberi oleh Goldteak tidak bertahan lama. Saat ini dua bola sepak dan dua bola voli diberikan lagi kepada sekolah agar murid-murid dan anak-anak lainnya bisa tetap berlatih dan bermain.
Peribahasa “dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”, tepat sekali untuk tumbuh kembang anak-anak sekolah dasar. Mereka harus diberikan kesempatan untuk tumbuh kembang seimbang dan sempurna, selain kecerdasan, keterampilan tetapi juga olah tubuh agar sehat jasmani dan rohani.
Category: Pengembangan GoldTeak
Perlu Bola Baru
Tahun lalu Goldteak memberi beberapa buah bola untuk Sepak Takraw, Volley dan Sepakbola. Saat ini kondisi bola-bola itu sudah rusak dan mereka perlu bola baru.
SD Cibeureum tidak memiliki halaman yang luas, murid-murid selalu bergantian memakai halaman itu, hari ini mereka berman Volley mungkin besok mereka bermain Sepak bola atau Sepak takraw.
Suara teriakan murid-murid yang bermain seringkali bercampur suara gaduh para tetangga yang menonton permainan mereka. Tanpa pakaian khusus olah raga atau sepatu olah raga, kadang-kadang tanpa sepatu, mereka juga hanya memakai bambu untuk garis pembatas dan net untuk Volley dan Sepak takraw. Dan untuk Sepak bola mereka memakai net goal dari tali rapia.
Sedikit mengejutkan ketika mendengar bahwa murid-murid perempuan juga tertarik dan bermain Sepakbola, selain bermain Volley. Mereka tidak melihat ada perbedaan gender di dalam permainan atau olah raga, untuk mereka permainan adalah sehat, melatih kecerdasan dan strategi juga sportivitas.
Mengikuti Perlombaan
Awal tahun ini SD Cibeureum mengirim tujuh orang siswa; 1 orang kelas 5 dan 6 orang kelas 4 untuk ikut Perlombaan holat dan Musabaqoh Hitdil Quran di Kecamatan Bantargadung – Sukabumi. Kali ini yang diperlombakan adalah lomba sholat, calistung (baca tulis hitung), cerdas cermat, kaligrafi dan Musabaqoh Hitdil Qur’an untuk kelas 1, 2, 3, 4 dan 5, kelas 6 tidak mengikuti lomba karena mempersiapkan ujian kelulusan.
Dua piala dibawa pulang untuk kemenangan lomba Cerdas Cermat dan Sholat, untuk Musabaqoh Hitdil Qur’an tidak menang karena masih ada yang mengaji lebih bagus lagi. Dua piala akan menjadikan awal tahun yang penuh semangat.
Setiap tahun semua siswa berlatih mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan, mereka dipersiapkan untuk mendapatkan pengalaman berkompetisi agar mereka bisa mengerti kalau menang tidak perlu sombong dan kalau kalau tidak perlu malu dan rendah diri, mereka harus merasa bahwa mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dalam menuntut ilmu dan tantangan dalam bermasyarakat.
Menjadi siswa yang unggul artinya para siswa harus sehat, cerdas, trampil dan memiliki sikap santun dan bersahabat dengan alam,
Liburan Tahun Baru
Seperti akhir tahun lalu, kali ini SD Cibeureum libur selama dua minggu juga. Setelah murid
murid menerima rapor semester pertama tanggal 15 Desember 2017, mereka kembali ke
sekolah tanggal 2 Januari 2018. Warga desa Cibening tidak pernah merayakan Tahun Baru
Masehi, tetapi mereka merayakan Tahun Baru Islam, jadi liburan akhir tahun bukanlah hal yang
istimewa. Biasanya mereka hanya menonton hiburan di televisi bersama-sama keluarga di
rumah.
Hampir semua murid menghabiskan liburan di rumah saja, mereka tidak pergi berwisata ke luar
desa. Kegiatan mereka sehari-hari hanya membantu orang tua di rumah atau di kebun, dan
bermain dengan teman-teman di halaman rumah atau halaman sekolah. Desember dan Januari
adalah musim hujan, anak-anak Cibening sangat suka bermain diwaktu hujan, mereka bisa
mengejar kodok atau mencari buah yang jatuh.
Murid-murid SD Cibeureum sangat beruntung karena akhir tahun ini mereka mendapat banyak
buku-buku dari Goldteak. Ketika mereka bermain di halaman sekolah, mereka juga bisa
membaca buku bersama-sama dengan teman atau saudara di teras sekolah. Liburan menjadi
menyenangkan, cerita-cerita baru mulai memenuhi pikiran mereka dan akan menjadi semangat
untuk belajar lebih giat.
Berlibur Sambil Membaca
Bulan Desember akan ada libur panjang, setelah ulangan umum dan menerima rapor murid-
murid akan libur selama tiga minggu. Libur panjang selama dua minggu di bulan Desember dan
satu minggu di bulan Januari. Murid-murid sangat senang menerima buku-buku dari Goldteak.
Musim hujan sudah mulai dari bulan lalu dan akan terus sampai bulan Februari atau Maret tahun
depan. Hujan yang terus menerus membuat jalan menjadi rusak dan beberapa tempat longsor.
Kalau hujan lebat dan turun terus beberapa hari maka jalan juga akan longsor.
Warga desa Cibening akan sulit pergi ke luar desa, terlebih anak-anak kecil dan murid-murid akan
tinggal di rumah saja atau hanya bermain di sekolah atau di rumah teman.
Kegiatan di dalam ruangan yang terbaik adalah membaca atau bercerita. Beberapa buku berisi
cerita anak-anak berpetualang dengan proyek-proyek sekolah. Mereka akan mencoba
beberapa percobaan sederhana yang cukup menyenangkan apabila dikerjakan bersama-sama.
Kali ini buku-buku akan menemani murid-murid menghabiskan libur panjangnya sampai waktu
sekolah tiba di bulan Januari 2018.
“Bersama-sama kita bisa melakukan hal-hal yang hebat” (Mother Teresa)
Murid-murid Senang Membaca
Beberapa tahun yang lalu, murid-murid SD Cibeureum hanya membaca pelajaran di kelas saja.
Hampir tidak ada bahan bacaan yang bisa mereka baca di luar sekolah. Sehingga, tidak terkejut
ketika masih ada murid kelas tiga yang tidak lancar membaca. Ketika Goldteak mulai program
“mari membaca buku cerita” murid-murid sangat antusian ketika mereka bisa membaca
bersama buku-buku cerita di teras sekolah. Bermula dari buku cerita dua bahasa (bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris) untuk anak-anak usia dibawah 10 tahun, sampai kini mereka bisa
membaca buku-buku pengetahuan Ensiklopedia pengetahuan umum dan pengetahuan sosial.
Dari kegiatan membaca, murid-murid menjadi tertarik untuk melakukan beberapa kegiatan
sekolah, seperti percobaan-percobaan sederhana tentang keseharian dan ilmu pengetahuan
alam. Mereka juga jadi senang berkebun dan mencoba bertanam hidroponik dan membuat hari
usaha (Bazar Day) dimana mereka memamerkan hasil kerajinan tangan serta hasil kebun
mereka kepada orang tua murid.
Membaca adalah awal timbulnya keberanian berkompetisi, sehingga akhirnya murid-murid bisa
mengetahui tingkat kemampuan dan tingkat kecerdasan mereka.
Naik Kereta ke Bogor
Perjalanan widiawisata ke Kebun Raya Bogor adalah pengalaman pertama untuk para siswa
SD Cibeureum. Keluar dari desa Cibening adalah hal yang hampir tidak pernah mereka
lakukan, kecuali untuk mengikuti kompetisi di sekolah lain di desa lain atau di kabupaten
Sukabumi, tetapi mereka hanya pergi ke satu tempat dan kembali lagi ke desa Cibening.
Sejak pagi-pagi sekali mereka sudah bangun dan bergegas mandi dan sarapan, karena mereka
harus menuju stasiun kereta di Cibadak, perjalanan 30 menit dengan mobil. Untuk pertama kali
mereka naik kereta, memilih kursi di dalam gerbong. Sebelumnya mereka hanya melihat kereta
dari buku atau televisi saja, tapi kali ini mereka berada di dalam gerbong.
Beberapa murid tertidur, karena udara yang sejuk di dalam kereta membuat mereka mengantuk,
tetapi untuk sebagian murid ini adalah pengalaman pertama mereka melihat pemandangan dari
jendela. Melewati sawah, perkampungan, pinggir Sungai, bukit dan berhenti di beberapa stasiun
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Sambil menikmati makanan kecil mereka berceloteh, tidak ada habis-habisnya yang mereka
bicarakan apa yang mereka lihat. Perjalanan satu jam sangat singkat dan mereka tiba di stasiun
Paledang untuk terus ke Kebun Raya.
Hari ini perjalanan naik kereta adalah perjalanan yang luar biasa, terlebih setelah mereka
menikmati widiawisata di Kebun Raya. Akankah mereka diberi kesempatan lagi untuk
berwidiawisata ke lain tempat? Dengan kereta lagi atau dengan kapal atau bahkan dengan
pesawat? Tidak ada yang tidak mungkin, sebelumnya berwidiawisata ke Kebun Raya Bogor
juga hanya sebuah keinginan tetapi murid-murid SD Cibeureum telah membuatnya menjadi
nyata dengan suatu usaha “Prestasi”.
“Keberhasilanku bukanlah milikku sendiri, tapi milik bersama”. (Proverb Maori)
Kebun Raya Bogor terletak di kota Bogor, jawa barat, Indonesia, 60 km arah Selatan
Jakarta, dan saat ini dikelola oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Kebun
Raya berada di pusat kota, jadi satu dengan komplek Istana Kepresidenan Bogor dan
Museum Zoology. Kebun Raya Bogor luasnya 87 ha dan berisi 13.983 berbagai jenis
pohon dan tanaman yang berasal dari manca negara.
Kamis pagi, 24 Agustus 2017, murid-murid kelas empat, lima dan enam, naik kereta api
jam 06:00 dari Sukabumi ke Bogor dengan lima orang guru dan lima orang tua murid,
mereka tiba di stasiun Paledang jam 07:05. Jon, Zaini, Dewi, Adi dan keluarganya (istri
dan dua orang anaknya) ikut bergabung ke Kebun Raya. Setelah murid-murid
menerima tas souvenir yang berisi buku, alat tulis dan roti, mereka mulai program
dengan mengunjungi Museum Zoology (museum ini didirikan oleh Dr. J.C
Koningsberger, Agustus 1894), mereka melihat koleksi fosil dan binatang-binatang yang
diawetkan. Pemandu Museum memberikan penjelasan dan murid-murid berdecak
kagum melihat kekayaan fauna Indonesia yang begitu beragam, lebih dari yang mereka
tahu dari buku, bahkan mereka terkejut melihat badak raksasa yang lebih besar dari
gajah.
Setelah satu jam berkeliling museum menikmati begitu banyak koleksi binatang, dari
koleksi serangga, unggas, mamalia, ikan, reptil dan lainnya, mereka kemudian naik bus
terbuka untuk berkeliling Kebun raya. Pemandu wisata mengatakan bahwa tahun ini,
khususnya bulan Agustus, Kebun Raya merayakan ulang tahun yang ke 200. Di Kebun
Raya ini tumbuh 80 % tanaman asal Indonesia dan 20 % berasal dari manca negara.
Begitu banyak ragam tumbuhan yang baru mereka kenal dan lihat di Kebun Raya ini,
tentunya akan membuat mereka lebih bersemangat untuk belajar tentang
penghijauan. Dengan tema “Tanaman dan Manusia Selaras Harmonis” generasi muda
khususnya para murid diajak untuk menanam pohon dan tanaman di sekitar rumah
atau lingkungannya.
Widiawisata setengah hari membuat semua orang merasa gembira dan senang, setelah
selesai berkeliling, mereka berhenti di pinggir Kolam Gunting yang terletak di belakang
Istana Bogor. Sambil santai duduk-duduk menghirup udara yang bersih dan segar,
sebagian murid bermain games, mereka senang karena siapa yang menang mendapat
hadiah. Sesi photo adalah waktu yang istimewa karena mereka mengabadikan
widiawisata ini bersama Jon dan Adi. Makan siang bersama di tepian kolam Teratai
menambah widiawisata ini menjadi lengkap terlebih setelah mendapatkan eskrim dan
gantungan kunci dari Jon yang dibagikan oleh Theo dan Alfred kepada semua orang
sebagai kenang-kenangan. Perjalan pertama ini akan menjadi pengalaman yang tidak
terlupakan dan menjadi motivasi bagi murid untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Sudah beberapa kali, PT Petrolink dan PT Goldteak memberi sumbangan kepada SD
Cibeureum, bukan saja buku, tas sekolah, pakaian seragam, sepatu sekolah, komputer,
tetapi juga memperbaiki langit-langit sekolah dan mengecat dinding sekolah. Semua
sumbangan itu adalah bentuk dari kepeduliaan perusahaan dan perhatian serta
penghargaan terhadap prestasi yang telah dicapai sejak awal PT Goldteak berada di
desa Cibening.
Tahun ini, telah diputuskan untuk memberikan program istimewa, murid-murid akan
menerima hadiah dan kesempatan untuk berwisatawidia ke Kebun Raya Bogor.
Pada tanggal 23 Agustus 2017, Jon Curtis, Presiden Direktur PT Petrolink dan PT
goldteak, ditemani oleh Adi Iswanto, Direktur PT Goldteak, berkunjung ke SD
Cibeureum. Mereka disambut dengan hangat dan gembira oleh Kepala Sekolah, ibu
Yanti Roslianti, para guru dan para murid.
Program CSR tahun ini sangat istimewa, tahun-tahun sebelumnya perusahaan
memberikan donasi barang-barang kebutuhan sekolah seperti tas, sepatu, baju
seragam dan alat tulis sekolah.
Tahun ini berbeda, perusahaan memberikan apresiasi kepada seluruh siswa dan para
guru atas prestasi dan dedikasi pendidikan. Untuk siswa kelas satu, dua dan tiga
diberikan tas dan alat tulis sekolah, dan sebagai buah tangan Jon Curtis memberikan
permen coklat dan Adi Iswanto memberikan susu kotak kepada seluruh siswa. Para
siswa bergembira dan menyambut mereka dengan penuh suka cita.
Murid Baru
Tahun ajaran sudah mulai lagi setelah libur panjang. Murid-murid kelas enam sudah lulus dan
mereka melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama.
Murid baru yang mendaftar di kelas satu ada 12 anak, rata-rata mereka berumur enam atau
tujuh tahun. Tidak ada satupun diantara mereka yang belajar di Taman Kanak-kanak, beberapa
anak mengikuti program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), program yang dilaksanakan oleh
masyarakat untuk anak-anak sebelum mereka masuk Taman Kanak-kanak atau Sekolah dasar.
Program ini hanya memberikan suatu rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak.
Sebenarnya, anak-anak yang masuk kelas satu ini sudah tidak asing dengan SD Cibeureum,
mereka sering datang ke sekolah untuk ikut duduk mendengar (ketika ada murid-murid belajar
atau sekedar membaca buku cerita di teras sekolah dan membuat kerajinan tangan daur ulang).
Nampak di wajah mereka, semangat belajar dan kegembiraan ketika masuk ke dalam kelas.
“Beri tahu saya, saya lupa, Beri contoh saya, saya ingat. Libatkan saya, saya mengerti”. (Peribahasa Cina)