Menurut dinas pertanian, budidaya pohon Jati sangat cocok di Indonesia, karena sebagian daerah beriklim tropis. Jati bisa ditanam di wilayah pulau Jawa, sebagian pulau Sumatera, pulau Sulawesi dan Maluku. Pohon Jati akan tumbuh baik di wilayah yang bercurah hujan antara 1.500-2.500mm/tahun, baik di dataran rendah atau tinggi , lokasi penanaman yang baik di daerah dengan ketinggian 10-1000 m dari permukaan laut, memiliki intensitas cahaya 75-100 % dan Ph tanah 4-8. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan pohon Jati adalah jenis tanah lempung berpasir, hindari tanah rawa dan berbatu.
Bibit Jati yang baik berumur enam bulan sampai satu tahun, berasal dari biji atau dari kultur jaringan. Masing-masing punya kelebihan dan perbedaan. Untuk tanaman industri, bibit dari kultur jaringan lebih baik dari bibit yang berasal dari biji.
Pemeliharaan diperlukan pada tahun pertama sampai tahun ke tiga, ketika pohon Jati harus bertahan dari cuaca dan hama. Setelah itu pemeliharaan rutin seperti pembersihan lahan dari rumput dan gulma juga hama dan penyakit. Pemberian pupuk dan anti hama di awal pertumbuhan akan membuat pohon Jati tumbuh sehat dan kuat.
Penanaman Jati Jawa di Bumisari adalah proyek percobaan GoldTeak, di atas lahan bekas sawah seluas 2,6 hektar. Dengan penjagaan dan perawatan yang teratur, pohon Jati tumbuh dengan baik. Walaupun lingkar pohon tidak besar dan banyak cabang tetapi kualitas kayu Jati Jawa juga sangat baik, berwarna coklat muda sampai coklat tua, kuat dan tidak mudah patah atau berubah bentuk. Dengan tekstur dan motif yang unik, kayu Jati banyak dipakai untuk furnitur. Dengan harga kayu Jati yang terus naik, menanam pohon Jati adalah pilihan investasi yang unggul.
