Nama-nama para pekerja di perkebunan :
Zaini Lutvi selaku Manager Lapangan.
Parid & Budi selaku Pengawas Perkebunan.
Pekerja Perkebunan:
Ganda bekerja di perkebunan Bumisari bersama dengan 20 pekerja lainnya yang bekerja di perkebunan Cibening, yaitu: Maman, Kudil, Caci, Bana (single), Oleh, Oni, Ater, Aji, Kusnadi, Ajat, Dede P (putra dari Parid & belum menikah)), Dede M (putra dari Majun & belum menikah), Adun, Kading, Heni, Deni, Jaji, Sidem, Majun, Andri (belum menikah).
Panen Buah-buahan :
Saat ini, beberapa pohon buah sedang berbuah tetapi tidak begitu produktif, pohon-pohon tersebut adalah: 2 pohon Mangga, 1 pohon Sawo yang baru saja berbuah untuk pertama kalinya, 2 pohon Leci dan beberapa pohon Jeruk. Berharap dimusim hujan yang akan datang, semua pohon-pohon buah akan berbuah. Meskipun buah-buahnya tidak banyak dan kualitasnya tidak terlalu bagus (mungkin masih mulai berbuah) tetapi dapat dijual.
Bonus Lebaran :
Tahun ini semua karyawan GoldTeak dan pekerja perkebunan menerima Bonus Lebaran (THR berasal dari singkatan Tunjangan Hari Raya = bonus sebesar 1 bulan gaji yang diberikan kepada umat yang beragama Islam, Cristian, Budhis, dan Hindu disetiap tahunnya).
Semua pekerja perkebunan menerima bonus lebaran dan gaji disaat yang bersamaan, hal itu membuat mereka sangat senang ketika menerimanya. Sebagai tradisi, mereka merayakan lebaran dengan keluarga dan saudara, sesekali mereka mengunjungi saudara yang tinggal di desa yang berbeda atau saudara mereka mengunjungi mereka. Sebagian besar mereka menggunakan uang mereka untuk membeli pakaian baru dan membuat makanan yang enak dan kue, tetapi hal yang paling penting adalah ketika lebaran Idul Fitri mereka harus membayar “zakat” (sedekah) 2,5 liter beras (tua, muda, kaya, miskin, laki-laki atau perempuan muslim) atau dapat diganti dengan uang (1 liter beras sekitar Rp 6.000 dan setiap orang memberikan beras 2,5 liter atau setara dengan uang Rp 15.000. Jadi jika pekerja kebun memiliki 2 anak, ia harus membayar Rp 60.000), mereka memberikan beras atau uang ke masjid kemudian masjid akan mengumpulkan dan mendistribusikan ke orang miskin 1 hari sebelum lebaran Idul Fitri).
Hal baru di perkebunan Goldteak :
Lokasi desa Cibening menuruni bukit dan perkebunan GoldTeak berada di atas bukit, daerah ini tidak memiliki persediaan air yang cukup selama musim panas dan sejak GoldTeak membuka daerah tersebut, air merupakan suatu masalah, pohon-pohon hanya mendapat air dari air hujan dan 2 mata air yang memiliki sedikit air. Tentu, ketika lahan kering ditanami dengan pohon-pohon, perlahan-lahan pohon akan menjaga air dari hujan. Hal ini tidak mudah untuk memberi informasi atau mendidik penduduk desa untuk mendapatkan air di samping hujan dan mata air, namun beberapa dari pekerja perkebunan berusaha untuk membuat penampungan air di dalam perkebunan. Setelah menggali 6 meter, Parid, Budi dan Kusnadi menemukan sumber air dan mereka berhenti menggali setelah berada di kedalaman 8 meter setelah menemukan banyak air. Pekerjaan ini memberikan motifasi bagi para pekerja perkebunan untuk percaya bahwa ada air di perkebunan dan berharap bisa memberi contoh ke desa lain mengenai pentingnya menanam pohon.