Setelah Indonesia menyatakan Kemerdekaan, Kantor Tenaga Listrik diambil alih oleh Indonesia
yang waktu itu dikuasai oleh Angkatan Bersenjata Jepang. Setelah Itu namanya menjadi
Perusahaan Listrik Negara atau PLN.
Walaupun Indonesia sudah merdeka selama 65 tahun, tetapi desa Cibening belum mendapatkan
listrik. Pemerintah Daerha Sukabumi tidak bisa memasang atau mengalirkan listrik ke desa
Cibening karena letaknya jauh dari jalan raya juga penduduknya tidak banyak, sehingga tidak
ekonomis.
Goldteak sudah berupaya beberapa kali berdiskusi dengan PLN setempat sejak Goldteak hadir
di sana tahun 2005, tetapi akhirnya tahun 2011 PLN setuju untuk memberikan listrik ke desa
Cibening.
Hampir enam tahun, Goldteak mengambil listrik dari desa tetangga dan memakai kabel telpon
untuk menerangi rumah pekerja di kebun. Tapi sekarang hampir semua keluarga di Cibening
sudah mendapatkan listrik. Beberapa diantara mereka memakai listrik untuk penerangan tapi
ada juga untuk usaha. Salah satu pekerja membeli lemari pendingin dan dia menjual es batu
untuk para tetangga. Ada juga yang membeli Televisi dan mereka menyewakan film atau mereka
berkumpul dan karaoke bersama.
Sekolah memakai listrik untuk memutar CD player pelajaran atau untuk memutar musik sambil
berolah raga, sedangkan Mesjid memakai listrik untuk pengeras suara pada saat beribadah.
Listrik telah mengubah Cibening menjadi desa yang hidup, semoga modernisasi bisa
membangun desa Cibening menjadi desa maju dan mandiri secara ekonomi, budaya dan
pendidikan.