Untuk pohon-pohon muda yang ditanam pada bulan Februari 2009, mereka adalah tiga puluh bulan tua sekarang, dan sekitar 10 atau 12 meter, tetapi untuk pohon muda yang ditanam pada akhir Maret 2009 mereka sekitar 7 atau 8 meter. Pohon-pohon terpendek adalah pohon-pohon yang ditanam kembali pada akhir April, karena mereka tidak selamat dari kematian jati atau cuaca panas. Dalam 1 atau 2 tahun, pohon-pohon terpendek akan setinggi yang tertinggi. Dalam periode pertumbuhan bagasi akan menjadi lebih besar dan lebih tinggi dan akar menjadi lebih kuat, terutama untuk jenis “Salomo” di mana pohon itu akan tumbuh tinggi dengan daun yang kurang. Cabang kecil akan mengganggu pertumbuhan batang, cabang yang tidak perlu sehingga harus dipotong.
Hal ini diperlukan untuk menjaga tanah, itu harus bebas dari gulma atau rumput di sekitar pohon, ini akan memberikan pohon dan akarnya menerima nutrisi cukup dan matahari terbit.
Semua pohon, jati, akasia, mahoni, durian, mangga dan durian telah menerima perawatan yang sama, memberikan insektisida, fungisida atau pupuk jika diperlukan.Air juga penting, meskipun jati adalah pohon yang kuat namun selama masa pertumbuhan perlu banyak air.
Siapa yang melakukan semua hal itu? Off Wali Tentu saja, mereka tinggal serta pohon lakukan? Pak Parid adalah salah satu dari dua orang pengawas di perkebunan Goldteak. Dia dan keluarganya telah tinggal di perkebunan sejak Goldteak membuka perkebunan 20 ha pertama jati di Cibening lebih dari 7 tahun yang lalu. Dia adalah model peran rajin, baik aktif, dan wali bertanggung jawab, lebih dari itu ia juga mulai menjadi pengusaha. Ketika ia pindah ke perkebunan, ia tidak membawa apa-apa kecuali istri dan 5 dari 8 anak-anak yang mereka miliki.
Goldteak memberinya sebuah rumah bambu dan halaman kecil di sekitar rumah.Setiap hari, ketika ia memiliki waktu istirahat setelah menyelesaikan pekerjaan ia mengambil peduli kambing nya, ayam dan halaman rumahnya, sekarang ia memiliki rumah kambing 3 dengan lebih dari 5 kambing dan domba, ia memiliki lebih dari 30 ayam dan halaman penuh dengan buah dan sayuran. Dua dari anak-anaknya, Kusnadi dan Dede P, telah mengikuti langkah dan menjadi pengusaha juga, mereka juga memiliki beberapa kambing. Sebelum Lebaran, Dede P menjual kambing dan membeli sepeda motor bekas yang akan membantu dia dan perjalanan keluarga ke tempat-tempat.
Beberapa wali telah mencoba untuk mengikuti jalan pak Parid, tetapi mereka akan menjadi seperti pak Parid? Kita harus optimis karena semua guru di SD Cibeureum dan Goldteak akan membantu para penjaga dan semua anak di Cibening desa untuk memiliki masa depan yang baik.