Ke manapun berjalan,
terpandang daerah ramah di sana
Ke manapun ngembara,
kujumpa manusia hati terbuka
mesra menerima
Pabilapun berseru menggetar nyanyi,
Suara rindu bersenandung duka
Pabilapun bertemu menggetar hati,
Sawang lepas terhampar luas
Dunia hijau muda
Riak sungai pagi-pagi
Angin keras menyibak rambut di dahi
Dan ku lihat tanah penuh darah
Tubuh beku terbaring kayu
Menggapai tangan sia-sia
Berserupun sia-sia
Ah, dimanapun kau buka rangkuman
Ku kan menetap di sana
Kapanpun kau lambaikan tangan
Ku kan datang
Menekankan jantung ke tanah hitam