Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Air Sumur di Kebun

Pertengahan tahun musim sudah berganti, hujan sudah mulai jarang turun, daun Jati juga mulai berguguran dan tanah kebun berwarna coklat tertutup daun kering. Udara di dalam kebun masih segar dan semilir, tetapi sekali-sekali berhembus juga angin yang hangat.

Berjalan kaki dari kampung Cibening ke perkebunan Goldteak hanya 15 menit, tetapi apabila siang hari akan berkeringat juga. Jalan yang menanjak di sepanjang jalan yang diapit oleh pohon-pohon bambu dan pohon-pohon karet merupakan tantangan bagi berbagai usia. Mungkin untuk usia muda tidak akan menjadi masalah, mereka bahkan bisa berjalan atau berlari, tetapi untuk yang sudah berusia perlu berhenti sejenak setelah beberapa langkah.

Hal yang menggembirakan adalah ketika tiba di rumah kebun, tempat keluarga Parid tinggal, kita bisa istirahat sambil minum air putih atau teh dan makan makanan kecil

Akhir dari tanjakan ini adalah rumah kebun yang ditinggali oleh keluarga Parid, perasaan lega setelah berjalan kaki dan minum air putih atau teh hangat. Setelah mencuci kaki dan tangan dengan air sumur, terasa bersih dan segar.

Air sumur yang ada di dekat rumah kebun bersih, segar dan sedikit dingin. Air sumur adalah air tanah sama seperti air dari mata air, warnanya jernih dan terasa sejuk. Air sumur ini dipakai untuk mandi, mencuci pakaian dan menyiram tanaman. Untuk kebutuhan air minum, keluarga Parid mengambil air dari mata air yang berada di bagian atas kebun yang airnya lebih jernih dan bersih.

Pada saat sungai mulai mengering, sumur di perkebunan Goldteak masih menyimpan banyak air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Metric conversion

 

[ezfc name=’New form2′ /]

[ezfc name=’New form3′ /]

[ezfc name=’New form4′ /]

×