Desa Bumisari terletak kira-kira 50 km dari pantai Pelabuhan Ratu, untuk
mencapai desa itu kita harus berkendara melalui daerah Cikidang (daerah
perkebunan Teh, Karet dan Kelapa Sawit). Kebanyakan masyarakat Bumisari
menanam Padi atau Singkong, mereka menjual hasil panen mereka ke pengumpul
lokal. Karena para pengumpul membawa hasil panen tersebut dengan truk. Jalan
menuju Bumisari tidak bagus, kondisinya sering rusak. Akhir-akhir ini
pemerintah memperbaiki jalan sehingga jarak tempuh ke kebun Bumisari tidak
lama.
Jati lokal dan Jati Solomon memiliki perbedaan yang besar. Jati lokal memiliki
banyak cabang dan besaran batang juga berbeda jauh, Jati Solomon memiliki
cabang sedikit dan diameter batang besar dengan umur yang sama. Jati lokal
lebih berwarna gelap dan banyak daun tetapi Jati Solomon memiliki warna lebih
terang dan sedikit daun.
Di Indonesia lebih dikenal ‘Hutan Jati’ dari pada ‘Perkebunan Jati’ . Itu masuk
akal, karena ketika kita memasuki perkebunan Jati lokal, kita akan menemukan
ukuran batang yang tidak sama. Ada pertanyaan yang muncul, apakah Jati
Solomon lebih baik dari Jati lokal? Jawabnya adalah, masing-masing memiliki ciri
yang berbeda, harga dan kualitas yang berbeda juga. Saat ini pasar sudah
menjawab bahwa Jati Solomon lebih mahal harganya karena memiliki kualitas
yang lebih baik.
Category: Bumisari
Menakjubkan, setelah mengetahui konsep 3 P berhasil diaplikasikan oleh PT
Goldteak!
Konsep 3 P; Konsep Planet, Manusia & Keuntungan ini mendorong kita untuk membuat
keputusan bisnis dengan keseimbangan antara orang-orang yang bekerja dan berkaitan
dengan kegiatan usaha dan lingkungan terhadap proyek dan isu lingkungan sementara
Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan secara finansial.
Konsep yang utama adalah mempekerjakan para penjaga kebun untuk merawat pohon
sejak awal ditanam. Kebanyakan perkebunan setelah menanam pohon lalu dibiarkan
tumbuh, sebenarnya walaupun pohon-pohon itu diberikan sedikit perawatan, akan
menghasilkan keuntungan dikemudian hari.Ketika Anda memperhatikan gambar pertama,
Anda akan melihat pohon-pohon yang kecil dibandingkan dengan photo ke dua. Sulit
dipercaya kalau pohon-pohon itu ditanam di waktu yang bersamaan dan di tempat yang
bersebelahan dengan kebun Goldteak di Bumisari.
Konsep 3 P mempunyai motivasi yang bisa diterangkan sebagai berikut;
1. Pekerjaan: Membuka lapangan pekerjaan untuk sebagian penduduk desa dilengkapi
dengan tempat tinggal, mereka membelanjakan uang mereka di desa dan juga untuk
menciptakan pendapatan baru dengan membuka usaha rumahan, tentu saja untuk
mengurangi atau kemungkinan pencurian kayu di kebun.
2. Membelanjakan lebih untuk pekerja: Mempekerjakan pekerja adalah investasi jangka
panjang sebelum nampak keuntungan, tentunya dari gambar ke dua kita bisa
membayangkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan gambar pertama.
3. makin besar pohon makin banyak perlu air dibandingkan CO2, jadi pohon yang tumbuh
besar dan sehat akan membuat tanah menyimpan lebih banyak air dan mengurangi CO2.
Itu artinya lingkungan perkebunan Goldteak telah ikut menentang Pemanasan Global.
Kompos dari Daun Kering
Lahan kebun di Bumisari hanya 2,6 ha, letaknya tidak jauh dari kebun Cibening. Kebun di
Bumisari adalah proyek pertama dan merupakan inspirasi untuk Konsep 3 P; Orang, Planet dan
Keuntungan.
Pohon Jati saat ini sedang bertumbuh dan memerlukan air karena cuaca musim Kemarau yang
sangat panas.
Pohon yang berada di bukit nampak sehat. Rian, pekerja kebun Bumisari, memotong rumput
dan membersihkan kebun ari daun kering, biasanya daun kering itu dikumpulkan dan dibuat
kompos dan akan dikembalikan menjadi pupuk untuk pohon Jati. Goldteak memutuskan
bagaimana cara terbaik untuk menjadikan compos sebagai pupuk dan nutrisi pohon Jati.
Rian sedang mengukurkembali dan memberi nomor pohon-pohon yang ditandai sebagai pohon
pilihan utnuk mengukur perkembangan pohon pertahun. Perkembangan pembesaran batang
atau diameter akan tercatat di dalam tabel lingkar pertumbuhan.
Di tahun pertama, tidak pernah terpikirkan akan perlunya penjaga kebun untuk menjaga dan
merawat pohon, Tetapi di tahun kedua, mulailah terpikirkan bahwa perlu pekerja kebun yang
digaji setiap bulan untuk merawat dan menjaga pohon Jati, walaupun di waktu yang panjang, hal
ini menjadi biaya tambahan.
Membandingkan kebun Goldteak dan kebun Jati disebelahnya, dimana kebun itu tidak dirawat
an tidak dijaga pohon-pohonnya tidak semua hidup dan batangnya kecil-kecil.
Rian adalaj pekerja tetap di kebun Goldteak, di Bumisari, dia tinggal di kebun dengan
keluarganya, istri dan satu anak. Di waktu luangnya, dia menanam singkong dan sayuran di
sekitar rumahnya.
Tinggi pohon Jati yang normal sekitar 40 meter dan dari bawah ke atas setinggi 18 sampai 20 meter batang pohon
bersih dari cabang. Memiliki diameter yang besar, sedikit cabang dan berumur kira-kira 80 tahun. Pohon Jati
tumbuh di daerah kering dengan curah hujan 1200 mm/tahun dan 0-700 meter diatas permukaan laut.
Pohon Jati bisa tumbuh dengan baik di daerah Bumisari, tanahnya kaya dengan nutrisi dan iklimnya bagus,
karena lokasi ini dekat dengan pesisir pantai.
Di perkebunan Bumisari, Jati ditanam diatas lahan pertanian bekas tanaman Padi dan dekat dengan perkebunan Karet.
Jati tidak memiliki masalah ketika ditanam diatas lahan bekas tanaman Padi dan Karet tetapi Jati akan bermasalah
ketika ditanam dilahan bekas tanaman Singkong, karena Singkong mengambil banyak nutrisi tanah.
Perkebunan Jati di Bumisari tidak besar, hanya perlu seorang pekerja dan keluarganya yang mengurus dan tinggal
di sana.
Pekerja yang mengurus kebun di Bumisari adalah Rian, dia tinggal di rumah kebun. Rumah ini
terbuat dari bambu dan dilengkapi dengan kamar tidur, kamar tamu dan dapur, rumah ini
memiliki teras kecil. Rian tinggal bersama keluarganya dan bapak mertua.Seperti pekerja
lainnya, dia dan keluarga juga berpuasa, dan Goldteak memberi dia vitamin agar tetap sehat
selama bulan Ramadan.
Selama bulan puasa, Rian masih melakukan tugas harian membersihkan kebun dan
menyingkirkan daun-daun kering, dia juga mengukur pohon dan memastikan tidk ada orang luar
masuk kebun sambil merokok.
Biasanya di musim panas, pohon Jati meranggas, daun kering dan berguguran, itulah saatnya
sinar matahari membantu Jati tumbuh besar dan akar menjadi kuat. Tidak ada hama yang
menyerang, pohon nampak sehat.
Sebuah LSM asing menyumbang pompa air di desa Bumisari untuk warga desa, agar mereka
bisa memakai air bersih untuk memasak, mandi dan mencuci.
Masalah Air
Seperti di Cibening, Jati di Bumisari tumbuh subur. Pohon-pohon dirawat dengan baik. Pekerja membersihkan kebun
dari rumput liar setiap hari agar pohon bisa mendapatkan nutrisi tanah yang cukup. Pada dasarnya pohon akan tumbuh
dengan baik apabila tersedia cukup air.
Pohon-pohon Jati yang tumbuh di Bumisari memiliki diameter yang berbeda walaupun ditanam di tahun yang sama, tanah
di Bumisari berbeda dengan tanah di Cibening. Tanah di Bumisari sebelumnya adalah lahan sawah dan di Cibening adalah
lahan kosong yang tandus.
Ryan adalah pekerja yang bertugas di Bumisari, dia tinggal dengan istri dan anak laki-lakinya. Setiap bulan dia
menerima gaji sehari sesudah para pekerja kebun di Cibening menerima gaji, karena manajer kebun, Zaini, pergi ke
Cibening terlebih dahulu,
Air untuk Jati
Seperti di Cibening, Jati di Bumisari tumbuh subur. Pohon-pohon dirawat dengan baik. Pekerja
membersihkan kebun dari rumput liar setiap hari agar pohon bisa mendapatkan nutrisi tanah
yang cukup. Pada dasarnya pohon akan tumbuh dengan baik apabila tersedia cukup air.
Pohon-pohon Jati yang tumbuh di Bumisari memiliki diameter yang berbeda walaupun ditanam
di tahun yang sama, tanah di Bumisari berbeda dengan tanah di Cibening. Tanah di Bumisari
sebelumnya adalah lahan sawah dan di Cibening adalah lahan kosong yang tandus.
Ryan adalah pekerja yang bertugas di Bumisari, dia tinggal dengan istri dan anak laki-lakinya.
Setiap bulan dia menerima gaji sehari sesudah para pekerja kebun di Cibening menerima gaji,
karena manajer kebun, Zaini, pergi ke Cibening terlebih dahulu.
Tekstur lahan di Bumisari basah karena sebelumnya dipakai sebagai lahan persawahan.
Walaupun tanah di Bumisari cukup baik tetapi bukan lahan terbaik untuk menanam pohon Jati,
khususnya Jati Solomon yang terkenal sebagai Jati terbaik.
Pohon Jati di Bumisari nampaknya sehat, tetapi seharusnya pohon-pohon itu lebih besar, lebih
tinggi dan lebih sehat. Sampai saat ini pohon Jati di Bumisari tetap dipelihara dan dirawat dengan
baik.
Selain kontur dan jenis tanahnya, faktor lain yang memengaruhi adalah masalah pemeliharaan.
Untuk pohon Jati Solomon, pemeliharaan dimulai sejak bibit Jati ditanam sampai berumur tiga atau empat
tahun.
Perawatan yang paling mendasar adalah memotong, memangkas rumput liar, memberikan
nutrisi yang cukup dan sekali-sekali memakai pestisida untuk mencegah serangan hama. Kebun
Jati di Bumisari dijaga oleh seorang pekerja.
Jati Asia vs Jati Solomon
Proyek jati di kebun Bumisari terdiri dari beberapa macam jenis Jati, bibit Jati dari Jawa,
Thailand dan Malaysia. Pertumbuhan pohon Jati tidak sama dibandingkan dengan Jati yang
ditanam di kebun Cibening. Jati yang ditanam di kebun Cibening adalah jenis Solomon
walaupun ada beberapa persen juga dari Jawa, Thailand dan Malaysia.
Untuk jati yang ditanam di kebun Bumisari, walaupun umurnya sudah tujuh taun tetapi diameter
pohon hanya 53 cm. Batang tidak tegak lurus, dan kanopi lebar, jadi pekerja harus rajin
membersihkan tanah karena banyak daun kering.
Pemeliharaan kebun Bumisari cukup standar, pemotongan rumput liar, pemberian fungisida dan
pupuk kalau diperlukan, pekerja hanya perlu terus memperhatikan apakah pohon Jati terserang
penyakit atau tidak. Umur pohon sudah tujuh tahun dan hanya menunggu beberapa tahun lagi
sudah bisa dipanen. Jalan setapak di dalam kebun juga harus bebas dari daun kering dan
rumput, karena setelah musim hujan biasanya jalan ditutupi oleh rumput liar.
Pekerja kebun di Bumisari juga baru saja memanen singkong, cukup banyak tetapi ukurannya
tidak sebesar singkong di Cibening yang tanahnya lebih subur.
Perkebunan monokultur perlu perhatian khususnya tanah, erosi yang disebabkan oleh hujan
deras tidak bisa dihindari. Mungkin seharusnya ada tanaman yang ditanam diantara pohon
Jati agar tanah kuat atau harus membuat parit agar air bisa turun melalui parit.
Desa Bumisari mendapatkan bantuan pompa air dari LSM keagamaan asing, saat ini
dipergunakan oleh warga untuk minum, masak, mandi dan cuci.
Hujan Lebat
Pekerja kebun sedang melakukan kegiatan rutin; membersihkan kebun dari rumput dan gulma,
membuat jalan setapak ke arah gazebo, membuat kamar kecil dan kamar mandi semen di
belakang rumah.
Hujan lebat dan angin kencang menyebabkan beberapa pohon Jati patah dan tumbang juga
membuat atap rumah rusak.
Penduduk desa Bumisari banyak yang menanam padi di awal musim hujan ini.
Kondisi kesehatan pekerja dan keluarganya baik.