Categories
Uncategorized @id

Bibit Baru di Persemaian

Setiap tahun, jumlah pohon yang hidup harus dihitung ulang untuk mengetahui berapa pohon yang mati karena penyakit atau karena faktor alam, seperti kena petir atau tanah longsor.

Untuk menyulam atau mengganti pohon yang mati, Goldteak selalu membuat pembibitan baru dari biji, setelah disemai di tempat pembibitan (nursery) empat atau lima bulan kemudian, pohon yang mati segera diganti dengan tanaman baru.

Jati Solomon akan tumbuh kembali di batang yang mati, karena akarnya belum mati. Tunas baru akan muncul kembali dan menjadi pohon baru. Untuk pohon yang mati karena longsor biasanya tidak bisa tumbuh lagi karena akar pohon ikut tercabut, jadi harus disulam dengan bibit yang baru.

Apabila pohon Mahoni, Jabon dan Akasia mati maka harus diganti dengan yang baru, karena pohon-pohon ini bila mati maka akarnyapun ikut mati.

Categories
Cibening News From The Field

New Seedling at Nursery

Every year, the number of living trees must be recalculated to find out how many trees died due to disease or due to natural factors, such as lightning or landslides.

To replace dead trees, Goldteak always makes seedlings, after sowing in nurseries four or five months later, dead trees are replaced immediately with new plants.

Solomon Teak will grow back on the dead stem, because the roots are not dead. New shoots will reappear and grow again. Trees that die from landslides usually cannot grow anymore because the roots of the trees are uprooted, so they must be replaced with new seeds.

Mahogany, Jabon and Acacia can not grow again when they die, they must be replaced with new ones, because when these trees die, the roots also die.

Categories
Uncategorized @id

Belajar di Bulan Ramadhan

Sejak ada wabah Corona, murid-murid SD Cibeureum belajar di rumah. Mereka tidak pergi ke sekolah atau bermain bersama dengan teman-teman. Apabila mereka harus keluar rumah mereka harus memakai masker kain penutup mulut & hidung.

Bulan Ramadhan telah tiba di akhir bulan April, murid-murid yang sudah berusia di atas tujuh tahun sudah mulai belajar berpuasa. Tahun-tahun yang lalu, setiap sore di bulan Ramadhan mereka pergi ke Madrasah untuk mengaji Al-Quran. Tetapi tahun ini, mereka harus mengaji di rumah saja bersama orang tua atau kakak dan adik.

Kali ini Goldteak menyumbang buku Juz Amma untuk murid-murid, agar mereka bisa berlatih membaca Al-Quran di rumah bersama dengan keluarga. Murid-murid juga meminjam buku-buku cerita sumbangan dari Goldteak untuk membaca bersama adik atau kakak setelah selesai belajar.

Categories
Expanding Gold Teak

Studying During Ramadan

Since the Corona outbreak, Cibeureum Elementary School students have been studying at home. They do not go to school or play together with friends. If they have to leave the house they have to wear a cloth mask covering their mouth & nose.

The month of Ramadan has arrived at the end of April, students over the age of seven have started learning to fast. In the afternoon, the children went to Madrasa school to study & read the Koran. But this year, they have to recite at home with their parents or their siblings.

This time Goldteak donated Juz Amma books to students, so they could practice reading the Koran at home together with family. Beside reading students books, they can borrow story books from school. Goldteak donated a lot of books and the school put them on the shelves, anytime they need, they can take the books there & bring them home.

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Tetap Sehat & Jaga Jarak Sosial

Pandemi COVID-19 pertama kali dikonfirmasi telah menyebar ke Indonesia awal Maret 2020 di daerah Depok, dekat Jakarta. Sejauh ini, Indonesia telah mencatat lebih dari 12 ribu kasus, tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Singapura. Virus Corona atau Covid-19 menyerang siapa saja, muda atau tua, laki-laki atau perempuan, siapa saja yang tinggal di kota atau bahkan di desa.

Hingga saat ini, warga Cibening belum ada yang terinfeksi Covid-19. Sejak bulan Maret pemerintah meminta gubernur atau walikota untuk menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di daerah merekamasing-masing untuk memutus penyebaran & menghentikan wabah. Pemerintah juga meminta setiap orang untuk tinggal di rumah saja; mereka bisa bekerja & belajar dan bahkan beribadah juga di rumah.

Orang harus memakai penutup mulut & hidung atau masker yang terbuat dari kain atau sejenisnya. Ini untuk menghindari percikan dari mulut yang jatuh dan menempel pada benda-benda di sekitarnya. Sering-seringlah mencuci tangan & menghindari menyentuh wajah (hidung, mata atau mulut) dan menutup mulut saat batuk atau bersin. Selalu menjaga jarak sosial (sekitar 2 meter) bila berada di luar rumah, menghindari keramaian dan jika mungkin untuk membatasi penggunaan transportasi umum.

Jika ada orang yang sakit tidak dirawat di Rumah Sakit, keluarga atau tetangga harus membantunya melakukan karantina atau isolasi mandiri di rumah atau di dalam ruangan. Bantu mereka untuk memenuhi kebutuhan makanan atau kebutuhan logistik keluarga mereka, karena selama sakit, mereka tidak dapat bekerja dan mengurus diri mereka sendiri.

Bagi yang sehat, harus dilindungi juga agar tidak sakit, karena ini juga merupakan kunci keberhasilan dalam mencegah penularan virus. Dengan melakukan “Jaga Jarak” diharapkan penyebaran akan terhenti, sehingga setiap orang bisa berkegiatan seperti semula lagi.

Categories
Cibening News From The Field

Stay Healthy & Keep Social Distancing

The COVID-19 pandemic was first confirmed to have spread to Indonesia early March 2020 in Depok regent, near Jakarta. So far, Indonesia has recorded more than 12 thousand cases, the second highest in Southeast Asia, behind only Singapore. The Corona Virus or Covid-19 attacks anyone, young or old people, male or female, anyone who lives in the city or even in the village.

Up to now, there is no one got infected in Cibening village. But government asked to governors or mayors to apply the PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar or Large-Scale Social Restriction) to their areas to stop the outbreaks. Government asked people to stay home; they should work & study from home and worship also at home.

People should wear mouth & nose coverings or masks made of cloth or the like. This is to avoid sparks from falling mouths and sticking to surrounding objects. To wash hands often & avoid to touch face (nose, eyes or mouth) and close mouth when coughing or sneezing. To keep social distance (about 2 meters) and avoid crowds is also necessary if possible also limit the use of public transportation.

If the sick person is not treated at the hospital, the family or the neighbors should help him/her to carry out quarantine or independent isolation at home or in the room. Help them to meet their food needs or family logistical needs, because as long as they are sick, they cannot work and take care of themselves.

For the healthy ones, should be protected not to get sick, because this is also the key to success in preventing transmission of the virus. By doing “Keep Distance” it is expected that the spread and transmission will be immediately interrupted. Everyone will return to their normal activities.

Categories
Pengembangan GoldTeak

Belajar di Rumah

Sejak awal terjadi wabah Virus Corona, pemerintah memberi instruksi kepada seluruh sekolah di Indonesia untuk belajar di rumah. Sekolah tutup dan akan dibuka kembali ketika wabah sudah reda dan keadaan kembali normal.

Para guru sangat sibuk mempersiapkan materi pelajaran untuk para murid belajar mandiridi rumah masing-masing. Selama ini para murid juga sudah terbiasa dengan belajar mandiri, karena keterbatasan jumlah guru sebagai tenaga pengajar. Para murid sudah terbiasa belajar bergantian di kelas atau di teras sekolah.

Setiap hari para murid belajar seperti di sekolah, mulai belajar sejak pagi dan selesai siang hari sesuai jadwalnya. Tapi kali ini tidak ada guru, yang ada hanya ibu atau saudara. Belajar di rumah seperti belajar ketika liburan sekolah, tidak mendengar bel sekolah, tidak memakai baju & sepatu seragam dan tidak ada baris berbaris sebelum memasuki kelas.

Semua murid dan guru berharap, wabah Corona virus akan segera berakhir dan mereka bisa belajar kembali di sekolah. Hampir semua murid memakai masker ketika mereka ke luar rumah.

Categories
Expanding Gold Teak

Studying at Home

Since the Corona Virus (Covid-19) outbreak began, the government gave instructions to all schools in Indonesia, students should study at home. The school closes and will reopen when the outbreak has subsided and things are back to normal.

The teachers are very busy preparing the lessons to be given to students, so they can study independently in their homes. Before this situation happened, the students are also accustomed to independent learning, because of the limited number of teachers. Students are used to learning to take turns in class or on the school porch.

Now they study at home every day, they start studying like they study at school, start studying since morning and finish at noon. But this time there were no teachers, only their mothers or their siblings. Studying at home is like studying during school holidays, not hearing the school bell, not wearing uniforms & shoes and there are no lines lined up before entering class.

All students and teachers hope that the Covid-19 outbreak will soon end and they can learn again at school. Almost all students use maskers when they leave home.

 

Categories
Cibening Kunjungan Lapangan

Perubahan Alam di Cibening

Desa Cibening memiliki alam yang indah, udara yang segar serta masyarakat yang rajin bekerja. Desa kecil ini mempunyai kebun singkong, sawah, kebun pisang milik masyarakat. Serta kebun Jati, Mahoni dan kebun buah-buahan milik Goldteak. Alam nampak asri, hijau dengan suara binatang yang memberi kehidupan di desa Cibening.

Panen padi dan singkong selalu menjadi harapan penduduk desa karena hasil panen adalah penghasilan utama selain bekerja di luar desa sebagai buruh pabrik di Sukabumi atau di daerah lainnya.

Lima tahun terakhir ini, penduduk merasa musim panas lebih panjang dan musim hujan disertai tanah longsor di sekitar desa Cibening. Dibandingkan sepuluh tahun lalu ketika perkebunan Goldteak baru dibuka, ketika musim hujan, air turun dari bukit dan merusak sawah dan perkebunan milik masyarakat.

Tetapi saat ini ketika pohon-pohon Jati dan pohon-pohon keras lainnya milik Goldteak sudah besar, maka musim hujan, air tidak lagi menjadi masalah. Satu-satunya masalah adalah ketika air sungai meluap maka air sungai yang deras akan mengikis sisi sungai. Tahun ini duajembatan di desa Cibening rusak karena air merusak pondasi jembatan.

Dengan gotong royong dan bantuan dari Goldteak, jembatan sudah bisa dipakai kembali. Hujan menjadi suatu berkah untuk desa Cibening.

 

Categories
Cibening News From The Field

Nature Change in Cibening

Cibening Village has beautiful nature, fresh air and people work hard. The people plant cassava, rice and banana. Goldteak planted Solomon Teak, Mahogany, Acacia and fruit trees. Cibening village looks green and the air is fresh especially in rainy season. Animal come just to to the plantation because there is no more rubber plantation, it is already substituted by coconut palm plantation.

Rice and cassava harvest has always been the hope of the villagers because the harvest is the main income besides working outside the village as a factory workers in Sukabumi or in other areas.

For the past five years, people have felt that summer is longer and the rainy season is followed by landslides around Cibening village. Compared to ten years ago when the Goldteak plantations were opened, during the rainy season, water came down from the hills and damaged the rice fields and the harvest.

But now when Goldteak’s Teak trees and other hard trees are already big, water is no longer a problem in rainy season . The only problem is when there is a heavy rain and river can not carry the water, it creates the landslide on the river bank. This year two bridges in Cibening village were damaged because the river becomes shallow and rain water broke the bridge foundation.

Goldteak’s workers with the villagers work together fixed the bridge and now the bridge can be used again and the rain becomes a blessing for Cibening village.

 

Metric conversion

 

[ezfc name=’New form2′ /]

[ezfc name=’New form3′ /]

[ezfc name=’New form4′ /]

×